Kenapa Burung Hwamei atau Wambi banyak disukai

Burung Hwamei (nama ilmiah: Garrulax canorus, sekarang Leucodioptron canorum) adalah salah satu jenis burung kicau dari keluarga Leiothrichidae yang sangat populer, terutama di kalangan penggemar burung di Asia, seperti di Tiongkok, Vietnam, dan juga Indonesia. Nama “Hwamei” berasal dari bahasa Tionghoa 花眉 (huāméi), yang berarti “alis bunga”, merujuk pada garis putih mencolok di sekitar mata burung ini yang menyerupai alis.

Berikut penjelasan detail tentang burung Hwamei dan mengapa ia banyak disukai:

---

1. Ciri-ciri Fisik

• Ukuran: Sekitar 21–25 cm, termasuk ekor.
• Warna bulu: Didominasi warna cokelat zaitun atau kemerahan dengan rona keemasan.
• Ciri khas: Garis putih mencolok di sekitar mata yang tampak seperti alis memanjang ke belakang.
• Paruh: Pendek dan kuat, berwarna kuning pucat.
• Mata: Besar dan ekspresif, memperkuat daya tarik visualnya.

---

2. Kemampuan Berkicau

Inilah alasan utama kenapa Hwamei sangat disukai:

• Kicauan merdu dan variatif: Suara Hwamei dikenal nyaring, tajam, dan panjang-panjang. Ia mampu menirukan suara burung lain atau lingkungan.
• Gaya berkicau yang agresif dan emosional: Suaranya terdengar seperti “bercerita” atau “berkeluh kesah”, sehingga dianggap memiliki jiwa saat berkicau.
• Volume keras: Cocok untuk lomba atau pengisi suara di halaman rumah.

---

3. Karakter dan Perilaku

• Cerdas dan mudah beradaptasi: Hwamei mudah berinteraksi dengan manusia dan bisa mengenali pemiliknya.
• Teritorial: Sifat agresif terhadap burung lain membuatnya cocok untuk kontes adu suara.
• Jinak dan setia: Jika dilatih sejak muda (trotolan), burung ini bisa menjadi sangat jinak dan tidak mudah stres.

---

4. Asal-usul dan Habitat

• Habitat asli: Tiongkok Selatan, Vietnam, Laos, dan sekitarnya. Di Indonesia, biasanya merupakan hasil impor.
• Lingkungan alami: Hutan lembap, pegunungan, dan semak belukar.

---

5. Nilai Budaya dan Ekonomi

• Di Tiongkok, Hwamei dianggap burung “berkelas” yang sering dipelihara oleh para lansia sebagai teman harian.
• Nilai jual tinggi: Hwamei yang berkualitas bisa berharga jutaan rupiah, apalagi yang sudah “jadi” (berkicau panjang dan rajin).
• Ajang lomba: Sering dipertandingkan dalam kontes burung kicau, terutama di Asia Tenggara.

---

6. Perawatan

• Makanan: Voer khusus, jangkrik, kroto, buah (pisang/pepaya), dan ulat hongkong.
• Perawatan harian: Mandi, jemur, dan pemasteran (dilatih dengan suara burung lain).
• Kebersihan kandang: Sangat penting agar burung tidak mudah sakit.

---

7. Jenis-jenis Hwamei

Ada dua jenis utama:

• Chinese Hwamei (Leucodioptron canorum): Lebih populer, suara keras, jinak.
• Vietnamese Hwamei: Cenderung lebih liar, suara juga keras tapi lebih tajam dan agresif.

---

Kesimpulan: Kenapa Hwamei Banyak Disukai

Hwamei disukai karena:

• Suaranya sangat merdu dan emosional.
• Penampilannya unik dan elegan.
• Cerdas dan bisa jinak dengan pelatihan.
• Cocok untuk lomba dan peliharaan harian.
• Memiliki nilai ekonomi tinggi.

Jika kamu pecinta burung kicau atau tertarik memulai hobi ini, Hwamei adalah salah satu burung yang layak dipertimbangkan, meskipun butuh perhatian khusus dalam perawatan dan adaptasi.

Berikut adalah tips lengkap perawatan harian burung Hwamei agar cepat bunyi (ngoceh) dan gacor (rajin dan panjang suaranya):

---

🔧 Perawatan Harian Hwamei Agar Gacor

1. Pagi Hari (Sekitar Pukul 05.30–07.30)

🔹 Pengembunan

• Tujuan: Membuat burung lebih segar dan merangsang kicau alami.
• Caranya: Gantung burung di luar rumah sebelum matahari terbit, di tempat yang tenang dan tidak terlalu dingin (tidak kena angin langsung).

🔹 Pemberian EF (Extra Fooding)

• Pagi:
  • 2–3 ekor jangkrik (bisa dicubit kakinya dulu)
  • Sedikit kroto segar (1 sendok teh)
• Manfaat: Menambah stamina dan mental tempur burung.

---

2. Mandi & Jemur (07.00–10.00)

🔹 Mandi

• Gunakan keramba atau semprot halus (tergantung kebiasaan burung).
• Frekuensi: 1x sehari, cukup pagi hari.
• Jangan dipaksa kalau burung sedang tidak mau mandi.

🔹 Penjemuran

• Durasi: 30 menit – 1 jam.
• Tempat harus tidak terlalu panas dan tidak berangin kencang.
• Setelah jemur, angin-anginkan di tempat teduh.

---

3. Siang Hari

🔹 Pemasteran

• Gunakan suara burung lain (MP3 atau burung asli) untuk menambah variasi kicau.
• Waktu terbaik: Saat burung sedang istirahat (sekitar pukul 10.00–14.00).
• Volume suara jangan terlalu keras, agar burung tidak stres.

🔹 Pakan utama

• Ganti voer setiap hari.
• Beri buah segar seperti pisang kepok, apel, atau pepaya seminggu 2–3 kali.

---

4. Sore Hari

• Beri 2 jangkrik lagi.
• Boleh dianginkan kembali sambil lihat suasana sekitar (melatih mental).
• Jangan biarkan burung stres dengan suara keras atau gangguan kucing, tikus, anak-anak.

---

5. Malam Hari (Pukul 18.00 ke atas)

🔹 Pengkrodongan

• Tutup sangkar dengan kerodong agar burung tenang dan istirahat.
• Tempatkan di ruangan sejuk dan minim cahaya.

---

🎯 Tips Tambahan agar Hwamei Cepat Gacor

✅ Konsistensi Rutinitas

• Hwamei suka rutinitas. Jangan sering ubah pola mandi, jemur, dan pakan.

✅ Lingkungan tenang

• Hindari penempatan dekat burung fighter lain (seperti murai atau cucak ijo) jika belum siap mental.

✅ Pemasteran rutin

• Gunakan suara burung sejenis atau burung dengan kicauan panjang seperti kenari, ciblek, atau lovebird.

✅ Perhatikan kesehatan

• Cek feses: kalau encer dan berwarna aneh, bisa tanda sakit.
• Pastikan air minum bersih dan diganti tiap hari.

---

⚠️ Hal yang Harus Dihindari

• Makanan basi atau voer yang berjamur.
• Mandi terlalu sering: bisa membuat bulu rusak dan burung drop.
• Stres karena diganggu terus-menerus.
• Penjemuran terlalu lama apalagi siang hari.